Advertisment

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday 24 October 2012

Fenomena unik di balik Lagu Adele - Someone Like You

Fenomena unik di balik Lagu Adele - Someone Like You



Slamat siang sahabat, kali ini admin akan berbagi mengenai kisah sebuah lagu fenomenal, nah Berikut merupakan kisah di balik kesuksesan lagu fenomenal ,Lagu “Someone Like You” ini membuat Adele jadi ikon berkat kemampuannya membuat penonton terharu hingga menitikkan air mata. Para psikolog mencari tahu hal yang membuat Adele, si Gadis asal London selatan, mampu membuat pendengarnya berderai air mata.
Para peneliti telah lama tahu bahwa bagian tertentu dari musik secara konsisten dapat menimbulkan efek emosional yang kuat dari pendengarnya. Psikolog Inggris John Sloboda mengidentifikasi hal ini lewat percobaan sederhana 20 tahun lalu. Dia meminta para pecinta musik untuk menunjukkan bagian-bagian lagu yang membuat mereka merinding atau berlinang air mata.
18 lagu diidentifikasi dan Dr Sloboda menemukan 18 di antara lagu itu mengandung “appoggiatura”, not yang bentrok dengan melodi hingga menimbulkan disonansi.
“Appoggiatura menimbulkan rasa tegang di pendengar,” kata Martin Guhn,psikolog di University of British Columbia kepada Wall Street Journal.
“Bila not-not itu kembali ke jalur melodinya, ketegangan berkurang dan menimbulkan rasa nyaman.”
Saat itulah rasa merinding mulai terasa pada pendengar. Jika bentrok itu terjadi beberapa kali dan berdampingan, maka akan tercipta siklus tegang dan rileks yang memicu reaksi lebih kuat.
Di titik itu, air mata mulai mengalir. “Someone Like You” ternyata bertabur not-not ornamental sejenis appoggiatura.
Dr Guhn menjelaskan bahwa Adele memodulasi nada pada akhir not panjang lalu segera masuk ke harmoni berikutnya sehingga makin memperpanjang reaksi kuat pada pendengar.


Bersama Dr Marcel Zentner, Dr Guhn menyusun sebuah studi tahun 2007 tentang efek emotif musik.
Menurut studi itu, musik akan menimbulkan efek merinding jika mengandung kejutan lewat volume, timbre dan pola harmonis.
“Someone Like You” adalah contoh klasik dari teori itu. Dimulai dengan pola, lembut berulang, dan Adele menjaga agar not tetap dalam rentang frekuensi sempit.
Kemudian, ketika chorus dimulai, suara Adele melompat satu oktaf dan nada mulai lepas dari rangkaian seiring volume yang meningkat.Pada saat yang sama, harmoni bergeser dan liriknya menjadi lebih dramatis.
Pertanyaan berikutnya; jika “Someone Like You” membuat pendengarnya sedih, kenapa lagu itu justru jadi popular?
Tim ahli saraf di Universitas McGill tahun lalu melaporkan bahwa intensitas musik secara emosional membanjiri pusat rasa senang di otak sehingga pusat rasa itu melepaskan dopamine, hal yang sama terjadi saat kita makan, berhubungan seks, atau menggunakan narkoba.
Tim itu mendapati bahwa rasa merinding yang ditimbulkan suatu lagu berhubungan dengan jumlah dopamine yang dilepas meskipun itu lagu sangat sedih.

Lukisan Misterius yang Selalu Berpindah Tempat

Lukisan Misterius yang Selalu Berpindah Tempat

13330063181766260910
Silakan melihat dengan seksama lukisan di atas…..
Apakah ada yang aneh dalam lukisan tersebut? Tentu saja kita akan memberikan penilaian yang beragam. Mulai dari tarikan garisnya, warna dan perpaduannya, irama dan harmoninya, komposisinya, serta objek keseluruhannya, membuat sebuah persepsi yang berbeda-beda. Lukisan (ukuran 100 X 75 cm2) cat minyak di atas kanvas ini saya buat pada tahun 1996 dan saya beri nama “Penari Legong”. Sejak tahun itu pula lukisan ini saya pajang di sebuah sanggar seni rupa di kampus, dengan berbagai cerita ataupun hal-hal aneh yang “menimpa” lukisan tersebut.
Keanehan yang pertama, adalah pada saat saya ikut pameran “keroyokan” di LIA (Lembaga Indonesia Amerika) Jl. Pramuka, Jakarta Timur. Dua minggu sebelum pameran saya pesan bingkai untuk lukisan ini, namun tidak tahu kenapa ternyata bingkainya terlalu kecil, sehingga lukisan dan bingkai tidak bisa dipadukan sebagaimana mestinya. Terpaksa bingkai tetap saya pasang dengan cara menumpang di atas lukisan (sekedar untuk pameran saja). Selesai pameran saya kembalikan bingkai tersebut agar diganti dengan yang baru (saya sertakan selembar kertas berisi catatan ukuran). Namun apa yang terjadi, setelah sampai sanggar ternyata bingkainya tidak mau dipasang karena terlalu besar 1 cm di setiap sisinya. Pertama terlalu kecil dan yang kedua kebesaran. Akhirnya saya biarkan lukisan saya “telanjang” tanpa bingkai. Sampai sekarang bingkai ini masih berada di rumah saya, karena tidak ada spanram (kayu tampat menempelnya kanvas) yang ukurannya cocok.
Keanehan yang kedua adalah setiap saya mampir ke sanggar, saya selalu mendapati lukisan ini berada di pojok ruangan dalam posisi terbalik, yaitu bagian mukanya menghadap ke tembok. Tentu saja saya tidak membiarkan dan selanjutnya saya pasang kembali di tempatnya semula. Namun kejadian ini berulang dan berulang lagi, sehingga terpaksa saya menanyakan pada salah seorang yang tinggal di sanggar tersebut.
Sebut saja namanya Alim, menjelaskan bahwa lukisan tersebut sengaja diletakkan terbalik di bawah, karena sering terjadi hal-hal aneh yang berasal dari lukisan ini.
“Ah .., apa iya begitu?” tanya saya.
Alim menjelaskan bahwa pada suatu malam, salah satu mahasiswa, sebut saja Lahar, melihat lukisan ini bergerak-gerak dan dari lukisan tersebut, muncul seorang nenek-nenek turun ke lantai dan menari di depannnya. Kisah yang lain juga dialami oleh mahasiswa yang bernama Hilton, melihat hal yang sama persis seperti yang dialami temannya.
“Ah .., apa iya ada yang begitu?” pikir saya.
Untuk mencari kebenaran misteri tersebut, saya langsung menghubungi mahasiswa yang bernama Lahar dan menanyakan kebenaran cerita tersebut. Jawabnya ternyata sama dengan apa yang telah diceritakan oleh Alim, namun apa yang dilihat sebenarnya antara sadar dan tidak sadar (bermimpi tapi kelihatan sangat nyata). Begitu pula saat saya tanyakan pada Hilton, jawabannya sama.
Saya katakan pada mereka bahwa hal ini sangat mengada-ada dan perlu dibuktikan kebenarannya secara empiris. Malam harinya, lukisan saya pasang kembali di tempatnya semula. Dengan sangat terpaksa akhirnya saya nginep dengan harapan bisa “ikut berbagi” pengalaman misteri tersebut. Pagi harinya saya bangun tanpa mengalami hal-hal yang aneh sedikitpun. Sebelum pulang saya berpesan agar lukisan tetap terpasang di tempatnya dan jangan diganggu keberadaannya.
Sejak saat itu, Hilton tidak mau lagi tidur di sanggar. Entah siapa lagi yang tega berbuat, setiap saya ke sanggar, lukisan selalu berada di pojok ruangan dalam posisi terbalik. Bahkan saking lamanya saya tidak ke sanggar, tahu-tahu lukisan sudah “pindah” ke gudang. Tidak ada yang mengaku siapa yang meletakkannya di sana.
***
Akhir tahun 2002, secara tidak sengaja saya melihat lukisan “Penari Legong” ini sedang dibahas habis dalam acara “Percaya Nggak Percaya” yang ditayangkan stasiun televisi ANTV. Tentu saja pembahasannya dibuat dengan berbagai bumbu misteri, yang seolah-olah lukisan saya memang ada “isinya”. Tahu sendiri bagaimanalebay-nya narasi dan komentar yang disuguhkan pada acara-acara semacam ini (hantu, misteri, dan sejenisnya). Tidak ada apa-apa dibilang ada penampakan. Biar tambah seram, ditambah dengan ilustrasi back sound yang mencekam.
Wawancaranya dengan mahasiswa dan tokoh spiritual (host bawaan acara Percaya Nggak Percaya) menjadikan lukisan saya menyeramkan dan menakutkan. Lebihhiperbola-nya lagi, setiap orang yang melihat lukisan ini mengatakan bahwa matanya menyeramkan dan bahkan ada yang bilang kalau bola matanya sempat bergerak ke arah kiri.
***
Untuk menyelamatkan kredibilitas lukisan saya, terpaksa saya pindahkan ke ruang guru di tempat saya mengajar. Senangnya bisa sering memandang lukisan yang saya buat hampir memakan waktu tiga (3) bulan. Ada rasa kangen dan tidak tahu mengapa saya benar-benar begitu dekatnya dengan sebuah lukisan. Ketika mau mengajar, saya sempatkan memandang dengan senyum. Begitu pula ketika memasuki ruang guru, pertama kali yang saya lihat adalah lukisan itu. Dan inilah sebuah awal (lagi) dari keanehan yang ketiga.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Lukisan saya “difitnah” telah menakut-nakuti seorang guru yang kebetulan datang paling pagi. Menurut cerita beberapa orang pramubhakti (cleaning service), pagi itu pak Muamar (bukan nama sebenarnya) masuk ke ruang guru dan langsung menyalakan komputer. Tiba-tiba terdengar suara berderit berkali-kali dari arah belakangnya, sontak ia menengok dan (katanya) melihat lukisan Penari Legong sedang bergerak bagian kanan dan kirinya bergantian maju dan mundur. Tanpa melihat lebih jauh lagi, dengan segala kekuatannya sembari menabrak beberap kursi, pak Muamar langsung lari terbirit-birit sampai ketemu dengan salah seorang pramubhakti.
Waktu sore beberapa minggu kemudian, saya hampir ditabrak oleh mas Rudy (salah seorang pramubhakti) yang lari sekencang-kencangnya dari arah ruang guru. Pada saat sedang menyapu, katanya ia melihat lukisan Penari Legong sedang bergerak beradu dengan tembok yang menimbulkan suara berderit. Mas Rudy menolak kembali ke ruang guru meskipun saya menawarkan diri untuk menemani.
Tentu saja tembok ruang guru juga “bertelinga”. Paginya jadi berita yang ramai dan dengan terpaksa saya memindahkan lukisan saya di depan ruang piket, dengan harapan seandainya lukisan ini “berani macam-macam” maka akan terlihat oleh banyak orang. Kebetulan ruang piket berada di koridor utama, setelah pintu masuk sekolah. Alasan saya yaitu, sampai sekarang saya tetap yakin bahwa hal-hal misteri atau semacam hantu itu selalu dilihat oleh satu orang, dan tidak pernah dilihat oleh banyak orang. Dan saya sering juga memberi pengertian ini kepada anak-anak saya, bahkan beberapa orang lain, karena satu orang yang melihat hantu adalah ……. seorang pembohong! (mohon maaf jika di antara yang pembaca ada yang yakin pernah melihat hantu).
Benar dugaan saya. Selama berada di koridor utama hampir satu tahun, tidak lagi terdengar “gosip yang tak sedap” mengenai lukisan saya.
***
Sekali lagi, lukisan saya harus pindah karena “tempat bersemayamnya” akan dipakai untuk menaruh sebuah kanvas baru yang berisi tentang “Janji Siswa” dan pembubuhan tanda tangan masing-masing ketua angkatan. Atas “pengusiran paksa” inilah, menjadikan sebuah cerita tentang keanehan yang keempat.
Bingung mau menaruh di mana lukisan saya. Sepertinya sudah tidak ada lagi tempat untuk menggantungnya. Lagi memikirkan nasib lukisan saya, tiba-tiba ada seorang Kepala Bagian Perlengkapan meminta supaya lukisan Penari Legong dipasang saja di ruangannya. Ini yang namanya pucuk dicinta ulampun tiba. Tanpa basi-basi lagi, langsung saya bawa menuju ruang perlengkapan dan saya pasang dengan bantuan seorang tukang sekolah.
Entah ada apa dengan lukisan ini, tanpa sebab-sebab yang jelas, ternyata lukisan saya telah berpindah lagi di gudang sekolah. Menurut bagian gudang sebenarnya lukisan sudah berada di gudang hampir dua bulan. Tentu saja saya berang dan sempat curhat sama Kepala Bagian Administrasi Umum.
“Kenapa waktu memintanya baik-baik….,  kok enak saja ditaruh di gudang tanpa memberi tahu terlebih dahulu?”
Lukisan memang terlihat kusam dan berdebu. Saat itu juga langsung saya bersihkan menggunakan air dan sabun. Wow ..! terlihat seperti baru lagi lukisan kesayangan saya. Tak ada hitungan menit, Kepala Bagian Administrasi langsung “meminang” lukisan Penari Legong agar ditaruh di ruangannya, katanya lukisannya bagus banget. Tentu saja saya minta dulu keseriusannya, jangan-jangan nanti dibuang ke gudang lagi. Setelah terjadi kesepakatan, lukisan berpindah lagi di dalam ruangan baru.
Apakah kali ini bisa bertahan lama? Tentu saja jawabannya sudah kita ketahui bersama. Beberapa bulan selanjutnya, saya melihat seorang pramubhakti sedang membawa lukisan saya ke arah gudang. Kontan saja saya mengejarnya dan menanyakan maksud membawa lukisan saya. Benar dugaan kita semua! Menurut cerita, lukisan saya sempat mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja. Mereka sepakat agar lukisan dipindah saja ke gudang. Sekali lagi! Keputusan ini tanpa sepengetahuan saya.
Sakit hati saya. Dulu sudah sepakat ketika meminta lukisan untuk dipasang di ruangannya dan berjanji tidak akan memindahkan ke gudang. Tapi ketika saya protes mengutarakan maksud saya, hanya dibalas dengan senyum dan mimik perasaan malu dan bersalah tanpa sepatah katapun.
Barangkali memang sudah menjadi “nasib” lukisan saya yang harus berpindah, berpindah, dan berpindah lagi. Kebetulan ruangan saya sudah jadi beberapa minggu yang lalu. Dan lukisan ini memang berjodoh dengan saya.
Sekarang sudah hampir tujuh (7) tahun lukisan Penari Legong berada di ruangan saya tanpa ada kisah dan “gosip” yang aneh-aneh lagi.

16 Tempat Angker di Bandung

16 Tempat Angker di Bandung


1. Pohon di jalan Siliwangi

Katanya pernah ada anak kecil yang tertabrak di depan pohon itu sampe meninggal. Biar tidak menganggu ganggu, pohon itu dikasih boneka yang digantung di atas pohon itu. Silahkan di cek kesana.

2. ITB


Institut Teknologi Bandung sudah ada sejak jaman koloni Belanda. 
ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama "Technische Hooge School (THS)" te Bandoeng dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, THS diubah namanya menjadi "Bandung Kogyo Daigaku (BKD)". Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

  • Kolam mesin
Dulu sekitar tahun ’98 ada sebuah kecelakaan, sebuah mobil tercebur di dalamnya dan mengakibatkan dua orang penumpangnya meninggal di kolam itu.
  • Sebagian besar lab-lab di mesin
  • Studio gambar mesin
Disana sering ada suara meja gambar yang bergerak2 seolah- olah dipake buat ngegambar padahal setelah dicek ga ada siapa2,
  • Aula Barat, katanya sih ada hantu tanpa muka.
  • PAU
Yang ini udah jelas banget.. penampakan luarnya aja nyeremin. Konon katanya kalo kita lagi ‘beruntung’, bakal ngeliat ada orang jatoh dari lantai paling atas PAU dan kita bakal liat ancurnya badan tu orang.
  • Lapangan sipil, yang di bawah pohon
3. Rumah Ambulance,  Jalan Bahureksa No. 15

Di rumah inilah terparkir ambulance tua berbalut terpal coklat yang dijadikan ide film Hantu Ambulance . Sempat muncul kejadian aneh saat shooting film ini. Ketika terpal ambulance tua itu dibuka oleh paranormal Ki Kusumo, seorang kru kerasukan dan bohlam lampu kamera pecah. Desas-desus lain yang muncul, bekas rumah kos ini merupakan tempat prostitusi. Hantu ambulance adalah alibi untuk mengelabui warga. Sekarang udah jadi distro.

4. Gereja tua di Pasteur


menurut kabar, gereja ini dikenal sebagai gereja setan. Gereja ini berlokasi di belakang hotel Grand Aquila Pasteur dan memiliki patung gurita raksasa di atapnya

5. Patung H.C. Verbraak di Taman Maluku


H.C. Verbraak merupakan pastor Belanda yang bertugas di Aceh pada 1870 dan beberapa daerah lain. Konon, tepat di bawah monumen itu dibuat merupakan pusara dirinya. Ia tewas di tempat menyusul kecelakaan pesawat. Berdasarkan cerita setempat, patung berwarna hitam legam setinggi 4 meter ini bisa bergerak sendiri!

6. SMAN 5


SMAN 5 Bandung adalah salah satu SMA Favorit di Bandung, ber alamat di Jalan Belitung No.8struktur bangunannya yang asli buatan Holland memberi daya tarik tersendiri. Katanya ada tiga jendela yg selalu terbuka, trus klo muterin SMA 5 selama 3 kali bakal liat noni belanda yg muncul di jendela itu. Kabarnya, noni tersebut bernama Nancy dan melakukan bunuh diri di sekolah tersebut.

7. Belakang kompleks SMA Aloysius, Riau

Gambar tempo dulu

Di suatu tempat, yaitu ruangan bawah tanah di sekolah ini merupakan bekas semacam kamp konsentrasi tentara Belanda. Digunakan tentara PETA (Perjuangan Tanah Air) untuk menyiksa tentara Belanda. Konon, ruangan ini memiliki akses tembus hingga ke Jalan Tamansari (2 kilometer dari sana).

8. Rumah tua di Jalan Dago


Lokasinya mudah ditemukan, di pinggir jalan Dago. Di rumah ini terdapat mobil tua dan TV yang terus menerus menyala serta pagar yang tidak bisa ditutup.

9. Ruang bawah tanah Museum KAA



10. Taman pramuka (Jl. Riau)
Dulu di sekitar daerah ini ada sebuah pombensin tua, yang sekarang tempat ini berubah menjadi sebuah taman kecil dimana di sini ada sebuah tugu tunas kelapa yang besar, menurut warga sekitar konon sekitar tempat ini sering sekali terlihat penampakan Hantu yang seorang prajurit yang menunggangi kuda tanpa kepala..
Ih serem ya..

11. Taman IR.H juanda (Dago Pakar)
Di daerah dago pakar ini terdapat 2 buah gua yaitu gua jepang, dan gua belanda, katanya sih ada mitos yang mengatakan bahwa di daerah ini dilarang menyebutkan kata “ LADA” , lada berasal dari bahasa sunda yang berarti Pedas, (ya itucuma mitos boleh percaya atau tidak, )
Menurut warga sekitar di kawasan gua ini sering terlihat penampakan Hantu para prajurit jaman belanda dan jaman jepang, karena memang dulunya tempat ini di jadikan tempat pembantaian para penjajah oleh pejuang kemerdekaan, ada juga yang menyebutkan di gua jepang sering terlihat hantu berwujudkan Ular besar dan orang tua.


12. Jalan tamansari (Depan ITB )
Suasana di jalan ini pada siang hari memang sangat ramai apalagi jika memasuki sore hari, wajar saja karena jalan ini merupakan jalan alternative untuk menu beberaa daerah wisata di kota bandung, tapi menjelang malam hari kwasan ini akan menjadi sangat sepi dan menyeramkan, ditambah kurangnya penerangan di kawasan ini, bagi anda yang kiranya akan melintasi jalan ini di tengah malam sebaiknya jangan bawa kendaraan seorang diri, ya minimal ada teman yang menemani, karena kabarnya di kawasan ini sering terlihat Hantu Wanita yang sering melintasi jalan ini.


13. Jalan Cipaganti Bandung

Memang jalan ini termasuk daerah ramai, baik siang maupun di malam hari, letaknya yang berdekatan dengan cihampelas membuat jalan ini padat oleh hilir mudik kendaraan, tapi jangan tertipu oleh keramaiannya, karena di sepanjang jalan ini sering juga terlihat penampakan Hantu Pria tanpa kepala yang memakai baju pendekar jaman dulu berasal dari desa nayland. Katanya hantu ini sering menampakan diri sekitar jam 1 malam.. jika anda penasaran ingin melihat hantu ini tak ada salahnya jika anda mencoba melewati jalan ini di atas jam 12 … hehehehe. Suka dengerin "Nightmare Side" di Radio Ardan Bandung, di jalan Jl. Cipaganti No. 159 ini lah Radio tersebut mengudara.

14. Jalan Siliwangi Bandung
Jalan ini masih di rimbuni oleh Pohon2 besar yang ada di sekitar jalan, dan juga ada sebuah jembatan besar yang menghubungkan jalan ini.. jembatan ini berada tepat di atas saluran Sungai Cikapundung, jika malam hari konon di kawasan ini sering sekali terjadi hal2 yang sangat janggal, bahkan sayapun pernah mengalami kejadian yang sangat aneh ketika melintas di jalan ini, boleh ya saya cerita sedikit : “ waktu itu saya sedang melintas menggunakan sepeda motor, kira2 sekitar jam 19.30, sedang asyiknya mengendarai motor tiba2 motor saya seperti ada yang menabrak dari arah pinggir dan melintang menuju arah pohon besar yang tepat pada waktu itu berada di pinggir saya. Dengan kaget saya menghentikan sepeda motor saya karena saya kehilangan kontrol untuk mengendarai motor saya. Dengan perasaan kaget merinding serta kepala yang tiba2 menjadi berat, saya berusaha meninggalkan tempat itu. Aneh nya tiba2 motor saya mendadak menjadi berat,seperti yang di tumpangi oleh 3 orang .. walaupun begitu saya memaksakan diri untuk tetap melaju, dan setelah tiba di rumah pun rasa berat di kepala baru bisa hilang 2 hari itupun setelah saya meminta air doa dari ustadz” kejadian itu membuat saya sedikit waspada jika melintas di kawasan jalan ini ..

15. Tanjakan Emen Kabupaten Bandung
Kalo jalan yang ini pasti sebagian besar sudah pada tau, dari mitos yang beredar katanya jika anda tidak ingin mengalami kejadian seram di sini anda harus melempar 2 batang rokok kepinggir jalan, memang hal ini bagi yang tidak percaya hal-halyang seperti ini akan aneh terdengar tapi memang inilah faktanya.. banyak sekali cerita dari orang-orang yang memang sengaja tidak mau melemparkan rokok di sekitar jalan ini, dari mulai kendaraan yang tiba2 mogok.. adapula yang sering melihat penampakan hantu anak kecil di tempat ini..

16. Museum Pos Indonesia Bandung
Tempatnya ada di Belakang Gedung sate bandung, wah kalo tempat ini sih jangankan pada malam hari di siang hari pun jika anda memasuki museum ini bulu kuduk anda akan spontan merinding, tempatnya yang berada di bawah tanah serta patung2 nya yang seperti menanap kearah kita membuat suasana angker semakin terasa, untung saja di malam hari museum ini tidak di buka.

Misteri diBalik Lukisan Presiden Soekarno


Misteri diBalik Lukisan Presiden Soekarno



Misteri diBalik Lukisan Presiden Soekarno - Museum bung karno yang terletak di blitar memiliki berbagai Barang koleksi peninggalan bung karno, selain benda-benda yang bernilai sejarah yang erat kaitannya dengan bung karno, di museum yang tak pernah sepi pengunjung ini juga terdapat sebuah lukisan besar yang berukuran 150cm x 175cm yang bergambar bung karno.
Cerita misteri keanehan Lukisan ini , menurut sejumlah orang yang pernah melihatnya adalah TAMPAK HIDUP, siapapun yang melihat lukisan ini sambil memusatkan konsentrasi serta pandangan terarah penuh dibagian jantung bung KARNO pada lukisan ini maka SEKETIKA NAMPAK BERGERAK, SEOLAH-OLAH BERDETAK SEPERTI LAYAKNYA ORANG SEDANG BERNAFAS. banyak pengunjung yang heboh karena menyaksikan lukisan ini seperti hidup. sejak saat itu lukisan ini menjadi obyek pertama yang didatangi pengunjung.

Menurut Penjaga musseum Tanwir, didalam lukisan yang penuh dengan Misteri tersebut berdiam sosok gaib bernama jatoro suro sosok jin penunggu gunung kelud yang telah di takhlukkan bung karno. cerita ini berdasar pada penerawangan beberapa paranormal. dulu sebelum ada lukisan tersebut sosok jin penunggu lukisan tersebut bersemayam di dekat makam bungkarno dan bukanlah cerita misteri.
Konon bung karno adalah seseorang yang gemar bermeditasi, pada saat melakukan ritual di gunung kelud, ada sosok makhluk halus yang menggodanya dan berusaha menggagalkan meditasinya, karena digoda tak mempan akhirnya jin ini menyerangnya, akhirnya terjadilah perkelahian di alam gaib yang pada akhirnya dimenangkan oleh bung karno,pada saat itulah akhirnya jin ini menjadi pengawal bungkarno. Jin ini sangat setia pada bung karno, saat bung karno meninggalpun jin ini tetp setia berada di samping makam nya bahkan terkadang jin ini merubah wujudnya menjadi bung karno. Fenomena ini asli fenomena alam gaib dan bukan rekayasa
.

Tuesday 23 October 2012

Lorong Waktu yang Menggemparkan

Lorong Waktu yang Menggemparkan
Misteri peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, dan yang membuat gempar adalah nasib mujur kemunculan kembali korban Kapal Laut Titanic yang masih hidup.
Dua orang korban musibah Kapal Titanic pada tahun 1912, tiba-tiba muncul dalam keadaan masih hidup. Secara fisik mereka tidak berubah persis seperti semula. Teori lorong waktu telah menjawabnya.
Di antara kedua korban yang beruntung ini, yang satu adalah seorang penumpang wanita yang ditemukan pada tahun 1990, dan lainnya lagi adalah seorang kapten kapal Titanic yang ditemukan pada tahun 1991.
Kapten kapal Smith ditemukan pada tanggal 9 Agustus 1991, setahun setelah ditemukannya seorang korban yang beruntung bernama Wenny Kathe, dia diselamatkan dari atas gunung es. Selama berpuluh-puluh tahun hanyut terapung-apung di atas lautan, namun tidak membuatnya kelihatan tua dan lemah, Kapten Smith yang meskipun telah berusia 139 tahun, namun masih tampak seperti orang yang berusia 60 tahun lebih, dan bahkan dia masih menganggap bahwa saat itu adalah masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada tanggal 15 April 1912.
Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan dalam catatan pelayaran laut, maka bisa dipastikan identitas Kapten Smith.
Seorang lagi korban musibah Kapal Titanic, Wenny Kathe yang berusia 29 tahun diselamatkan di atas gumpalan es Samudera Atlantik Utara pada tanggal 24 September 1990.
Namun yang membuat orang terkejut adalah sejak dia hilang pada tahun 1912 hingga sekarang, tidak terlihat tanda-tanda tua sedikitpun juga.
Dia ditemukan dan diselamatkan di atas gumpalan es 363 km barat daya Islandia. Kantor pelayaran telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian identitas dirinya.
Smith, kapten kapal Titanic dan penumpangnya Wenny Kathe adalah saksi hidup orang hilang yang muncul kembali melalui lintasan lorong waktu.
Oleh karena mereka menghilang dan muncul kembali secara misterius, maka hal ini sangat menarik perhatian orang banyak.
Ilmuwan Amerika Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.
Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.
Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut.
Pertama, obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena terkadang ia akan membukanya.
Kedua, lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.
Ketiga, terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.
Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.
Dalam ajaran Buddha terdapat satu bait penuturan: “Bagaikan sehari di kahyangan, tapi rasanya sudah ribuan tahun lamanya di bumi, tampaknya memiliki makna kebenaran yang sangat dalam.

Naskah Asli Supersemar

Naskah Supersemar tersebut beredar dari milis dan email. Dalam versi online ini, naskah Supersemar diketik di atas kertas berkop Presiden Republik Indonesia disertai logo padi dan kapas di atasnya.
Selain logo padi dan kapas, ada juga logo burung Garuda di sisi kiri. Di akhir naskah ada tanda tangan Presiden Indonesia Soekarno pada 11 Maret 1966. Naskah ditulis dalam ejaan lama.Sejumlah kejanggalan ada dalam naskah tersebut. Misalnya meskipun menggunakan ejaan lama, anehnya nama Soeharto dan Soekarno ditulis dengan ejaan baru.
Ada empat diktum dalam naskah tersebut. Diktum pertama berisi ‘Mengingat’. Kedua, Menimbang. Ketiga Memutuskan dan Memerintahkan’. Keempat bertulis selesai.
Dalam ‘Mengingat’, ada 2 hal yang disampaikan yakni pertama, mengingat tingkatan revolusi sekarang ini serta keadaaan politik nasional maupun internasional. Kedua, Perintah Harian Paglima Tertinggi Angkatan Bersenjata/ Presiden/ Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966.
Dalam ‘Menimbang’ juga berisi 2 hal. Pertama, perlu adanya ketenangan dan kestabilan pemerintahan dan jalannya Revolusi. Kedua, perlu adanya jaminan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimimpin Besar Revolusi serta segala ajaran-ajarannya.
Sementara dalam ‘Memutuskan/ Memerintah’ berbunyi kepada Letnan Jendral Suharto, Menteri Panglima Angkatan Darat. Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimimpin Besar Revolusi memerintahkan tiga hal.
Satu, mengambil segala tindakan yang dianggap perlu, untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya Pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimimpin Besar Revolusi/Mandataris M.P.R.S demi untuk keuntuhan bangsa dan negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.
Dua, mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-panglima angkatan lain dengan sebaik-baiknya. Ketiga, supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut-paut dalam tugas dan tanggung-jawabnya seperti diatas.
Pada Diktum kempat hanya tertulis Selesai.
sumber: detik.com

Rahasia Dibalik Senyuman Monalisa

Rahasia Dibalik Senyuman Monalisa
Senyuman misteri yang ditunjukkan Monalisadalam lukisan potret terkenal karya Leonardo da Vinci akhirnya terungkap. Para akademisi Jerman merasa yakin mereka telah berhasil memecahkan misteri yang telah berlangsung beberapa abad di balik identitas gadis cantik yang menjadi obyek lukisan terkenal itu.
Lisa Gherardini, istri seorang pengusaha kaya Florence, Francesco del Giocondo, telah lama dipandang sebagai model yang paling mungkin bagi lukisan abad 16 tersebut. Namun demikian, para sejarawan seni sering bertanya-tanya apakah mungkin wanita yang tersenyum itu sebetulnya kekasih da Vinci, ibunya atau artis itu sendiri.
Kini para pakar di perpustakaan Universitas Heidelberg menyatakan berdasarkan catatan yang ditulis pemiliknya dalam sebuah buku pada Oktober 1503 diperoleh kepastian untuk selamanya bahwa Lisa del Giocondo-lah model yang sesungguhnya dalam lukisan itu, yang merupakan salah satu lukisan potret terkenal di dunia. “Semua keraguan tentang identitas Monalisa telah pupus menyusul penemuan oleh Dr. Armin Schlechter,” seorang pakar naskah kuno, kata perpustakaan itu dalam pernyataannya.
Hingga kini, hanya diperoleh ”bukti kurang meyakinkan” dari berbagai dokumen abad 16. “Hal ini menciptakan ruang bagi berbagai interpretasi dan ada banyak identitas berbeda dikemukakan,” kata perpustakaan itu. Catatan itu dibuat oleh Agostino Vespucci, seorang pejabat Florence dan sahabat da Vinci, dalam koleksi surat tulisan orator Romawi, Cicero. Tulisan dalam catatan itu membandingkan Leonardo dengan artis Yunani kuno Apelles dan menyatakan ia sedang menggarap tiga lukisan, salah satunya adalah potret Lisa del Giocondo.
Para pakar seni, yang sudah mengaitkan tahun pembuatan lukisan itu pada jaman abad pertengahan itu, menyatakan penemuan Heidelberg itu merupakan terobosan dan penyebutan sebelumnya menghubungkan istri saudagar itu dengan lukisan potret tersebut. “Tak ada alasan untuk terus meragukan bahwa potret ini adalah wanita yang lain,” kata sejarahwan seni Universitas Leipzig, Frank Zoelner, kepada Radio Jerman.